Istilah
pariwisata (tourism) baru muncul di masyarakat kira-kira abad ke-18, khususnya setelah
revolusi industri di Inggris. Istilah pariwisata berasal dari dilaksanakannya
kegiatan wisata (tour), yaitu suatu aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari
seseorang, di luar tempat tinggalnya sehari-hari dengan suatu alasan apapun
selain melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji. Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata pariwisata dan kepariwisataan, kedua
kata ini memiliki pengertian berbeda, yaitu :
Secara
Etymologis, “Pariwisata” berasal dari bahasa Sansekerta terdiri dari dua suku kata
yaitu masing-masing kata “Pari” dan “Wisata”.
1.
Pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap.
2.
Wisata, berarti perjalanan, atau dapat pila diartikan bepergian.
Atas
dasar itu, maka kata “pariwisata” seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain. Pada
hakikatnya pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara dari seseorang atau lebih
menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya.sedangkan manajemen sendiri berasal dari bahasa
Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal. Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen
pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry
Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen,
yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan.
Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
1.
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa
yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk
menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
2.
proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
3.
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan
membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas
tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
- Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar