KEBUTUHAN
FISIK IBU HAMIL
1.
Oksigen
Pada
dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu:
-
Udara yang bersih
-
Tidak kotor / polusi udara
-
Tidak bau, dsb.
Pada
prinsipnya hindari ruangan / tempat yang dipenuhi oleh polusi
udara
(terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok).
2.
Nutrisi
Kebutuhan
gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan
kebutuhan
wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk
pertumbuhan
ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 %
digunakan
untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk
pertumbuhan
ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil
11-13
kg.
Asupan
makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk :
-
Pertumbuhan dan perkembangan janin
-
Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
-
Sumber tenaga
-
Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan
Beberapa
hal harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses
kehamilan
yang sehat, antara lain :
-
Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur
-
Hindari makanan yang terlalu asin
dan pedas
-
Hindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi
-
Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol
-
Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna
-
Hindari merokok
Hal
penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang
dikonsumsi
terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang
mengandung
unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan
pelindung.
A.
Sumber Tenaga (Sumber Energi)
Ibu
hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari
sekitar
15 % lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori
dalam
sehari. Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan
lemak.
B.
Sumber Pembangun
Sumber
zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan
protein
yang dianjurkan sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut
sekitar
70 % dipakai untuk kebutuhan janin dan kandungan.
C.
Sumber Pengatur dan Pelindung
Sumber
zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin
dan
mineral. Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari
serangan
penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme
tubuh.
Kebutuhan
makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu :
-Kalori
: 2500 Kkal
-Protein
: 85 g
-Kalsium
(Ca) : 1,5 g
-Zat
besi (Fe) : 15 mg
-Vitamin
A : 6000 IU
-Vitamin
B : 1,8 mg
-Vitamin
C : 100 mg
-Riboflavin
: 2,5 mg
-As
nicotin : 18 mg
itamin
D : 400-800 IU
Pada
umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap
trimester
berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada
setiap
trimester tersebut. Pada kehamilan trimester pertama (0-14
minggu),
umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa
mual
dan muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk
makan
agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil
tapi
sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-buahan segar dan jus.
Pada
trimester kedua (s/d usia 28 minqgu), nafsu makan sudah
pulih
kembali kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya
meliputi
zat sumber tenaga, pembangun, pelindung dan pengatur. Hal
ini
untuk kebutuhan janin.
Pada
trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat
baik,
tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein,
sayur-sayuran
dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain
itu
kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin
(seperti
garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena
makanan
tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh
besar
dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.
Untuk
memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil
dianjurkan
untuk mengolah makanan secara sehat pula.
Adapun
cara pengolahan makanan yang sehat dan tepat sebagai
berikut
:
-
Pilihlah
sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna kuning
-Pilihlah
daging dan ikan yang segar
-Cucilah tangan yang bersih sebelum
dan sesudah mengolah
makanan
-Cucilah
bahan makanan yang bersih
-Jangan
memasak sayuran sampai layu
-Konsumsilah
makanan yang diolah sampai matang
-Hindari
pemakaian zat pewarna, pengawet, bumbu masak (vetsin)
-Hindari
pemakaian minyak yang sudah berkali-kali digunakan
-Perhatikan tanggal kadaluarsa dan
komposisi vitamin, mineral dan
tempat
makanan kalengan
Simpanlah
peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman jangan
membiarkan
binatang berkeliaran didapur
3.
Personal Hygiene
Personal
hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri.
Kebersihan
badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan
yang
kotor banyak mengandung kuman-kuman.
a.
Cara merawat gigi
Perawatan
gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik
menjamin
pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
•Tambal
gigi yang berlubang
•Mengobati
gigi yang terinfeksi
•Untuk
mencegah caries
-Menyikat
gigi dengan teratur
-Membilas
mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
-Gunakan
pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
b.
Manfaat mandi
•Merangsang
sirkulasi
•Menyegarkan
•Menghilangkan
kotoran yang harus diperhatikan
-Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
-Air harus bersih
-Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas
-Gunakan sabun yang mengandung antiseptik
c.
Perawatan rambut
Rambut
harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali
d.
Payudara
Pemeliharaan
payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan
kalau
terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema
pada
puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan
supaya
keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
e.
Perawatan vagina / vulva
Wanita
yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan
nasihat
dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan
emboli
udara. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah
•
Celana
dalam harus kering
•
Jangan
gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
•
Sesudah
bab / bak dilap dengan lap khusus
f.
Perawatan kuku
Kuku
bersih dan pendek
4.
Pakaian
Pakaian
yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah
menyerap
keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk / pita yang menekan
dibagian
perut / pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat
dileher,
stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak
dianjurkan
karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita
hamil
harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan
tambah
menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu
bertumit
tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada
saat
kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang
sering
terjadi. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.
�� BH
Desain
BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan
nyeri
punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan
memudahkan
ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga
tidak
terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada
kehamilan
dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh
menggunakan
BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH
terasa
lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH
katun
biasa dan BH nylon yang halus.
��
Korset
Korset
yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut
bawah
yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu
hamil
didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis di
sebelah
depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang
disebelah
belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan
tekanan
(selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang
membesar
dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus
otot
perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan
ketidaknyamanan
dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak
dianjurkan
untuk mengenakannya.
5.
Eliminasi
Masalah
buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar,
untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu
minum
dan menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan hormonal
mempengaruhi
aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar
mengalami
obstipasi (sembelit).
Sembelit
dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena
menurunnya
gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan
untuk
meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan
buah-buahan).
Sembelit dapat menambah gangguan wasir menjadi lebih
besar
dan berdarah.
6.
Seksual
Masalah
hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang
tidak
dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil,
kehamilan
bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan
seksual.
Pada
hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila
terdapat
keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan tanda
infeksi,
pendarahan, mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari
menjelang
persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat
membahayakan.
Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan
persalinan
bisa terangsang karena,
sperma
mengandung
prostaglandin
.
perlu
diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang
karena
berat perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit
dilakukan.
Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut.
7.
Mobilisasi, Body Mekanik
Ibu
hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri
dengan
baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi
tegang.
Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada
wanita
hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari
yang
aman dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang
wanita
yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.
Alternatif
sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :
a.
Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil
duduk
di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul
dengan
posisi berdiri pada sebuah dinding.
b.
Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu
letakkan
satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau
menggunakan
sebuah kotak.
c.
Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan
kaki
pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
d.
Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.
Untuk
menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan
cara
membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah
12-18
inchi untuk menjaga keseimbangan.
•
Untuk
mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu
mengangkat
dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada
yang
lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian
berdiri
atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain
sambil
ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.
e.
Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan
tumit
yang rendah tidak lebih dari 1 inchi
8.
Exercise / Senam Hamil
Secara
umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil
sebagai
berikut :
-
Mencegah
terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi
hati
untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki,
varices,
bengkak dan lain-lain.
-
Melatih
dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam
kehamilan
dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi
dapat
berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 0
terpenuhi.
-
Memperkuat
dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
otot-otot
dasar panggul dan lain-lain.
-
Membentuk
sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
-
Memperoleh
relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan
relaksasi.
-
Mendukung
ketenangan fisik
Beberapa
persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan
senam
hamil sebagai berikut :
o
Kehamilan
normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22
minggu)
o
Diutamakan
kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya
yang
menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak prematur
pada
persalinan sebelumnya
o
Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
o
Berpakaian cukup longgar
o
Menggunakan kasur/ matras
9.
Istirahat / Tidur
Wanita
hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan,
tapi
tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan
yang
tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk,
berdiri
dalam waktu yang sangat lama.
Ibu
hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang
mendukung
kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan
tidur
larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus
dipertimbangkan
dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin.
Tidur
malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.
10.
Imunisasi
Kehamilan
bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap
berbagai
penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan
adanya
akibat yang membahayakan Janin.
Imunisasi
harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT
untuk
mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus
diberikan
sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1
bulan,
dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur
kehamilan
8 bulan.
11.
Travelling
Wanita
hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang
cenderung
lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan
ketidaknyamanan
dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema
tungkai
k
arena
kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman
yang
dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang
menonjol.
Jika
mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan
pesawat
udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila
kehamilan
telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak
membawa
wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan
keterangan
dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian.
Berpergian
dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi /
diare
karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti
biasanya
karena akibat perjalanan yang melelahkan.
12.
Persiapan Laktasi
Persiapan
menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang
penting
karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk
menyusui
bayinya.
Untuk
itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan
Persiapan
Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti
RS,
RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan
dengan
pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Pelayanan
pada BPM terdiri atas :
~
Penyuluhan
��
Keunggulan
ASI
��
Manfaat
rawat gabung
��
Perawatan
puting susu
��
Perawatan
bayi
��
Gizi
ibu hamil dan menyusui
��
Keluarga
berencana
~
Dukungan
psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan
dan
keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui
Persiapan
psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan
sangat
berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah
terjadi
pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu
yang
memiliki masalah. Oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu
tertarik
dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam
mempersiapkan
ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah
1.
Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam
menyusui
bayinya.
2.
Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu
buatan/formula.
3.
Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui.
4.
Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan.
5.
Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
~
Pelayanan
pemeriksaan payudara, perawatan puting susu dan
senam
hamil
Tujuan
pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini
adanya
kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum
persalinan.
Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan
pertama
ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.
Untuk
menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat
kehamilan
puting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan
cara:
1.
Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
2.
Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk
3.
Dengan perlahan puting susu dan areola ditarik, untuk membentuk
”dot”,
bila puting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit
berarti
kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam
Puting
susu dapat dikoreksi dengan :
1.
Gerakan Hofman (Sekarang tidak dianjurkan lagi)
2.
Penggunaan pompa puting
Bila
pompa puting tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi jarum
suntik
10 cc, bagian ujung jarum dipotong dan kemudian pendorong
dimasukkan
dari arah potongan tersebut. Kemudian tarik puting
perlahan
sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama 30 detik
sampai
1 menit. Lakukan beberapa kali dalam sehari.
Langkah
– langkah Menyusui Yang Benar
(1)
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting
susu.
(2)
Bayi diletakkan menghadap payudara.
13
a.
Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk lebih baik
menggunakan
kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada
kursi.
b.
Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala
bayi
terletak pada lengkung siku ibu ( kepala tidak boleh
menengadah,
dan bokong menengadah, dan bokong bayi ditahan
dengan
telapak tangan ).
c.
Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu dan yang satu
didepan
d.
Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit
melengkung
sehingga dapat melingkari perut ibu, tidak hanya
membelokkan
kepala bayi
e.
Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
f.
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
(3)
Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain
menopang
di bawahnya, jangan menekan puting susu atau areolanya
saja
seperti memegang rokok.
(4)
Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh
pipi
atau sudut mulut bayi dengan puting.
(5)
Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan ke
mulut
bayi.
a.
Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi,
sehingga
puting susu berada di bawah langit – langit dan lidah bayi
akan
menekan.
b.
Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan
namun
kuat, maka payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
(6)
Melepas isapan
Bila
satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus
menghisap
sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan
payudara
yang lain.
Cara
melepaskan isapan bayi :
a.
Jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,
b.
Dagu bayi ditekan ke bawah
14
(7)
Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting
susu.
13.
Persiapan Kelahiran Bayi
Sangatlah
penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan
masyarakat
dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana
tindakan
sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi.
Rencana
persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,
anggota
keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk
tertulis
dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya
sekedar
diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan
yang
ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan
dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan
kemungkinan
bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat
waktu.
Ada
5 komponen penting dalam rencana kehamilan :
Langkah
I : Membuat rencana persalinan
Idealnya
setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu
rencana
persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan
dalam
membuat rencana persalinan tersebut :
Tempat
persalinan
Memilih
tenaga kesehatan terlatih
Bagaimana
menghubungi tenaga kesehatan tersebut
Bagaimana
transportasi ke tempat persalinan
Berapa
banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan
biaya tersebut
Siapa
yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
Langkah
II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika
terjadi
kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.
Penting
bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :
Siapa
pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
Siapa
yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama
tidak
ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
Langkah
III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi
kegawatdaruratan
Setiap
keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu,
jika
ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan
yang
lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam
kehamilan
dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :
Dimana
ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit)
Bagaimana
cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika
terjadi
kegawatdaruratan
Bagaimana
cara mencari donor darah yang potensial
Langkah
IV : Membuat rencana/pola menabung
Keluarga
seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang
sehingga
dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika
terjadi
kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari
asuhan
atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai
dana
yang diperlukan.
Langkah
V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk
persalinan
Seorang
ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan.
Ia
dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti
pembalut
wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk
persiapan
persalinan.
14.
Memantau Kesejahteraan Bayi
Memantau
kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara
menghitung
gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu
setiap
trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.
15.
Ketidaknyamanan Dan Cara Mengatasinya
a.
Sering buang air kecil atau nocturia
Penjelasan
mengenai sebab terjadinya
Kosongkan
saat terasa dorongan untuk BAK
Perbanyak
minum pada siang hari
Jangan
kurangi minum pada malam hari
Batasi
minum bahan diuretik seperti kopi, teh, cola dengan kafein
Tidur
dalam posisi miring, kaki ditinggikan untuk meningkatkan
deuresis
Jelaskan
tentang tanda Urinarius Tracktus Infections
b.
Garis-garis di perut
Gunakan
anti pruritic jika ada indikasinya
Gunakan
pakaian yang menopang payudara dan abdomen
c.
Chloasma/perubahan warna areola
Hindari
sinar matahari berlebihan selama kehamilan
Gunakan
bahan pelindung non alergis
d.
Diare
Cairan
pengganti – rehidrasi oral
Hindari
makanan berserat
Makan
sedikit tapi sering
e.
Edema
Hindari
posisi berbaring terlentang
Hindari
posisi berdiri dalam waktu yang lama
Tinggikan
kaki, miring kekiri
Hindari
kaos kaki yang ketat
Lakukan
senam secara teratur
f.
Gatal-gatal
Gunakan
kompres, dingin mandi berendam/shower
g.
Gusi berdarah
Berkumur
dengan air hangat
Memeriksakan
gigi secara teratur
Jaga
kebersihan gigi, mengosok gigi dan flossing
h.
Hemoroid (wasir)
Hindari
konstipasi
Makan
makanan yang berserat tinggi
Gunakan
kompres hangat
Dengan
perlahan masukkan kembali ke dalam rektum
i.
Insomnia
Gunakan
teknik relaksasi
Mandi
air hangat, minum minuman hangat (susu)
j.
Kelelahan/fatigue
Yakinkan
bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
Dorong
ibu untuk sering beristirahat
Hindari
istirahat yang berlebihan
k.
Keputihan
Tingkatkan
kebersihan dengan mandi setiap hari
Memakai
pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya
serapnya
Hindari
pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari bahan
nilon
l.
Keringat bertambah
Pilihlah
pakaian yang longgar dan tipis
Tingkatkan
intake cairan
m.
Konstipasi
Tingkatkan
intake cairan, serat di dalam diet
Istirahat
cukup
Senam
Membiasakan
BAB teratur
BAB
setelah ada dorongan
n.
Kram pada kaki
Kurangi
komsumsi susu (kandungan fosfor tinggi)
Berlatih
dorsofleksi pada kaki
Gunakan
penghangat
o.
Mengidam
Jelaskan
tentang bahaya makan yang tidak benar
Makan
makanan yang bergizi
p.
Perut kembung
Hindari
makanan yang mengandung gas
Mengunyah
makanan secara sempurna
Lakukan
senam secara teratur
q.
Pusing
Bangun
secara perlahan dari posisi istirahat
Hindari
berdiri terlalu lama
Hindari
berbaring dalam posisi terlentang
r.
Rasa mual/muntah-muntah
Hindari
bau atau faktor-faktor penyebab
Makan
biskuit kering atau roti bakar
Makan
sedikit-sedikit tapi sering
Duduk
tegak setiap kali selesai makan
Hindari
makanan yang berminyak dan bumbu merangsang
Bangun
tidur secara perlahan-lahan, hindari gerakan secara tibatiba
16.
Kunjungan Ulang
Kunjungan
ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan
setelah kunjungan antenatal yang pertama. Kunjungan
antenatal
minimal 4 kali selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM III).
Tujuan
kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi,
mempersiapkan
kelahiran dan kegawatdaruratan.
Jadwal
kunjungan ulang sebaiknya :
��
Sampai
dengan 28 mgg usia kehamilan, setiap 4 mgg
��
Antara
28-36 mgg usia kehamilan, setiap 2 mgg
��
a
ntara
36 mgg sampai kelahiran, setiap mgg
17.
Pekerjaan
Seorang
wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah
sangat
tergantung pada jenis pekerjaannya, apakah lingkungan pekerjaan
mengancam
kehamilan/tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental
yang
diperlukan dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita yang bekerja
sebagai
radiografer dianjurkan untuk meninggalkan pekerjaannya
beberapa
bulan sebelum hamil.
18.
Tanda Bahaya Dalam Kehamilan
Kasus
kegawatdaruratan obstetri adalah kasus obstetri yang apabila
tidak
segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus
ini
menjadi penyebab utama kematian ibu, janin serta bayi baru lahir.
Empat
penyebab utama kematian ibu ialah:
o
perdarahan
o
infeksi
dan sepsis
o
hipertensi
dan preeklamsi/eklamsia
o
persalinan
macet (distosia)
Persalinan
macet hanya terjadi pada saat persalinan berlangsung,
sedangkan
ketiga penyebab lain dapat terjadi dalam kehamilan, persalinan,
dan
dalam masa nifas. Berikut ini hanya akan dibahas mengenai tanda-tanda
bahaya
atau kegawatdaruratan yang terjadi dalam kehamilan.
Tanda-tanda
bahaya yang perlu diwaspadai dalam kehamilan muda antara
lain:
��
Perdarahan
pervaginam
��
Hipertensi
Gravidarum
��
Nyeri
perut bagian bawah
Mengingat
manifestasi klinik kasus gawat darurat obstetri berbeda-beda
dalam
rentang yang cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu mudah
dilakukan,
tergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya
analisis,
serta pengalaman tenaga penolong.
Kesalahan
atau pun keterlambatan dalam menentukan kasus dapat
berakibat
fatal. Oleh karena itu, saat menerima kasus, haruslah dianggap
sebagai
kasus gawat darurat atau setidaknya berpotensi menjadi gawat
darurat,
sampai hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kasus tersebut bukan
gawat
darurat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar