Total Tayangan Halaman

Senin, 30 Januari 2012

kebutuhan fisik ibu hamil


KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL
1. Oksigen
Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu:
- Udara yang bersih
- Tidak kotor / polusi udara
- Tidak bau, dsb.
Pada prinsipnya hindari ruangan / tempat yang dipenuhi oleh polusi
udara (terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok).
2. Nutrisi
Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan
kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk
pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 %
digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk
pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil
11-13 kg.
Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk :
- Pertumbuhan dan perkembangan janin
- Mengganti sel-sel tubuh yang rusak
- Sumber tenaga
- Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan
Beberapa hal harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses
kehamilan yang sehat, antara lain :
- Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur
- Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas
- Hindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol
- Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna
- Hindari merokok
Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang
dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang
mengandung unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan
pelindung.
A. Sumber Tenaga (Sumber Energi)
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari
sekitar 15 % lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori
dalam sehari. Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan
lemak.
B. Sumber Pembangun
Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan
protein yang dianjurkan sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut
sekitar 70 % dipakai untuk kebutuhan janin dan kandungan.
C. Sumber Pengatur dan Pelindung
Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin
dan mineral. Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari
serangan penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme
tubuh.
Kebutuhan makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu :
-Kalori : 2500 Kkal
-Protein : 85 g
-Kalsium (Ca) : 1,5 g
-Zat besi (Fe) : 15 mg
-Vitamin A : 6000 IU
-Vitamin B : 1,8 mg
-Vitamin C : 100 mg
-Riboflavin : 2,5 mg
-As nicotin : 18 mg
itamin D : 400-800 IU
Pada umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap
trimester berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada
setiap trimester tersebut. Pada kehamilan trimester pertama (0-14
minggu), umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa
mual dan muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk
makan agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil
tapi sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-buahan segar dan jus.
Pada trimester kedua (s/d usia 28 minqgu), nafsu makan sudah
pulih kembali kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya
meliputi zat sumber tenaga, pembangun, pelindung dan pengatur. Hal
ini untuk kebutuhan janin.
Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat
baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein,
sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain
itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin
(seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena
makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh
besar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.
Untuk memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil
dianjurkan untuk mengolah makanan secara sehat pula.
Adapun cara pengolahan makanan yang sehat dan tepat sebagai
berikut :
-
Pilihlah sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna kuning
-Pilihlah daging dan ikan yang segar
-Cucilah tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah
makanan
-Cucilah bahan makanan yang bersih
-Jangan memasak sayuran sampai layu
-Konsumsilah makanan yang diolah sampai matang
-Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet, bumbu masak (vetsin)
-Hindari pemakaian minyak yang sudah berkali-kali digunakan
-Perhatikan tanggal kadaluarsa dan komposisi vitamin, mineral dan
tempat makanan kalengan
Simpanlah peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman jangan
membiarkan binatang berkeliaran didapur
3. Personal Hygiene
Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri.
Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan
yang kotor banyak mengandung kuman-kuman.
a. Cara merawat gigi
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik
menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
•Tambal gigi yang berlubang
•Mengobati gigi yang terinfeksi
•Untuk mencegah caries
-Menyikat gigi dengan teratur
-Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
-Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
b. Manfaat mandi
•Merangsang sirkulasi
•Menyegarkan
•Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan

-Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
-Air harus bersih
-Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas
-Gunakan sabun yang mengandung antiseptik
c. Perawatan rambut
Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali
d. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan
kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema
pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan
supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
e. Perawatan vagina / vulva
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan
nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan
emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah
Celana dalam harus kering
Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus
f. Perawatan kuku
Kuku bersih dan pendek
4. Pakaian
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah
menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk / pita yang menekan
dibagian perut / pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat
dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak
dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita
hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan
tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu
bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada
saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang
sering terjadi. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.
�� BH
Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan
nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan
memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga
tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada
kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh
menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH
terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH
katun biasa dan BH nylon yang halus.
��
Korset
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut
bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu
hamil didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis di
sebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang
disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan
tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang
membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus
otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan
ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak
dianjurkan untuk mengenakannya.
5. Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar, untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu
minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan hormonal
mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar
mengalami obstipasi (sembelit).
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena
menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan
untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan
buah-buahan). Sembelit dapat menambah gangguan wasir menjadi lebih
besar dan berdarah.
6. Seksual
Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang
tidak dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil,
kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan
seksual.
Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila
terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan tanda
infeksi, pendarahan, mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari
menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat
membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan
persalinan bisa terangsang karena,
sperma mengandung
prostaglandin
.
perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang
karena berat perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit
dilakukan. Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut.
7. Mobilisasi, Body Mekanik
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri
dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi
tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada
wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari
yang aman dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang
wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.
Alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :
a. Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil
duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul
dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.
b. Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu
letakkan satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau
menggunakan sebuah kotak.
c. Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan
kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
d. Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.
Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan
cara membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah
12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.
Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu
mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada
yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian
berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain
sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.
e. Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan
tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi
8. Exercise / Senam Hamil
Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil
sebagai berikut :
-
Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi
hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki,
varices, bengkak dan lain-lain.
-
Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam
kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi
dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 0
terpenuhi.
-
Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,
otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
-
Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.
-
Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan
relaksasi.
-
Mendukung ketenangan fisik
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan
senam hamil sebagai berikut :
o
Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22
minggu)
o
Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya
yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak prematur
pada persalinan sebelumnya
o Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
o Berpakaian cukup longgar
o Menggunakan kasur/ matras
9. Istirahat / Tidur
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan,
tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan
yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk,
berdiri dalam waktu yang sangat lama.
Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang
mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan
tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus
dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin.
Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.
10. Imunisasi
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap
berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan
adanya akibat yang membahayakan Janin.
Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT
untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus
diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1
bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur
kehamilan 8 bulan.
11. Travelling
Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang
cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan
ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema
tungkai k
arena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman
yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang
menonjol.
Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan
pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila
kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak
membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan
keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian.
Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi /
diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti
biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan.
12. Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang
penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk
menyusui bayinya.
Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan
Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti
RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan
dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Pelayanan pada BPM terdiri atas :
~
Penyuluhan
��
Keunggulan ASI
��
Manfaat rawat gabung
��
Perawatan puting susu
��
Perawatan bayi
��
Gizi ibu hamil dan menyusui
��
Keluarga berencana
~
Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan
dan keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan
sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah
terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu
yang memiliki masalah. Oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu
tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam
mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah
1. Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam
menyusui bayinya.
2. Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu
buatan/formula.
3. Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui.
4. Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan.
5. Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
~
Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan puting susu dan
senam hamil
Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini
adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum
persalinan. Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan
pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.
Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat
kehamilan puting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan
cara:
1. Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu
2. Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk
3. Dengan perlahan puting susu dan areola ditarik, untuk membentuk
”dot”, bila puting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit
berarti kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam
Puting susu dapat dikoreksi dengan :
1. Gerakan Hofman (Sekarang tidak dianjurkan lagi)
2. Penggunaan pompa puting
Bila pompa puting tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi jarum
suntik 10 cc, bagian ujung jarum dipotong dan kemudian pendorong
dimasukkan dari arah potongan tersebut. Kemudian tarik puting
perlahan sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama 30 detik
sampai 1 menit. Lakukan beberapa kali dalam sehari.
Langkah – langkah Menyusui Yang Benar
(1) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting susu.
(2) Bayi diletakkan menghadap payudara.
13
a. Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada
kursi.
b. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala
bayi terletak pada lengkung siku ibu ( kepala tidak boleh
menengadah, dan bokong menengadah, dan bokong bayi ditahan
dengan telapak tangan ).
c. Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu dan yang satu
didepan
d. Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit
melengkung sehingga dapat melingkari perut ibu, tidak hanya
membelokkan kepala bayi
e. Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
f. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
(3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain
menopang di bawahnya, jangan menekan puting susu atau areolanya
saja seperti memegang rokok.
(4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh
pipi atau sudut mulut bayi dengan puting.
(5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan ke
mulut bayi.
a. Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi,
sehingga puting susu berada di bawah langit – langit dan lidah bayi
akan menekan.
b. Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan
namun kuat, maka payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
(6) Melepas isapan
Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus
menghisap sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan
payudara yang lain.
Cara melepaskan isapan bayi :
a. Jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,
b. Dagu bayi ditekan ke bawah
14
(7) Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada
puting susu.
13. Persiapan Kelahiran Bayi
Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan
masyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana
tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi.
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,
anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk
tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya
sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan
yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi
kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan
kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat
waktu.
Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan :
Langkah I : Membuat rencana persalinan
Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu
rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan
dalam membuat rencana persalinan tersebut :
Tempat persalinan
Memilih tenaga kesehatan terlatih
Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut
Bagaimana transportasi ke tempat persalinan
Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara
mengumpulkan biaya tersebut
Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada
Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika
terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.
Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :
Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?
Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama
tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?
Langkah III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi
kegawatdaruratan
Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu,
jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan
yang lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam
kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :
Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit)
Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika
terjadi kegawatdaruratan
Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial
Langkah IV : Membuat rencana/pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang
sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika
terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari
asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai
dana yang diperlukan.
Langkah V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk
persalinan
Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan.
Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti
pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk
persiapan persalinan.
14. Memantau Kesejahteraan Bayi
Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara
menghitung gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu
setiap trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.
15. Ketidaknyamanan Dan Cara Mengatasinya
a. Sering buang air kecil atau nocturia
Penjelasan mengenai sebab terjadinya
Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK
Perbanyak minum pada siang hari
Jangan kurangi minum pada malam hari
Batasi minum bahan diuretik seperti kopi, teh, cola dengan kafein
Tidur dalam posisi miring, kaki ditinggikan untuk meningkatkan
deuresis
Jelaskan tentang tanda Urinarius Tracktus Infections
b. Garis-garis di perut
Gunakan anti pruritic jika ada indikasinya
Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen
c. Chloasma/perubahan warna areola
Hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan
Gunakan bahan pelindung non alergis
d. Diare
Cairan pengganti – rehidrasi oral
Hindari makanan berserat
Makan sedikit tapi sering
e. Edema
Hindari posisi berbaring terlentang
Hindari posisi berdiri dalam waktu yang lama
Tinggikan kaki, miring kekiri
Hindari kaos kaki yang ketat
Lakukan senam secara teratur
f. Gatal-gatal
Gunakan kompres, dingin mandi berendam/shower
g. Gusi berdarah
Berkumur dengan air hangat
Memeriksakan gigi secara teratur
Jaga kebersihan gigi, mengosok gigi dan flossing
h. Hemoroid (wasir)
Hindari konstipasi
Makan makanan yang berserat tinggi
Gunakan kompres hangat
Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rektum
i. Insomnia
Gunakan teknik relaksasi
Mandi air hangat, minum minuman hangat (susu)
j. Kelelahan/fatigue
Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan
Dorong ibu untuk sering beristirahat
Hindari istirahat yang berlebihan
k. Keputihan
Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari
Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya
serapnya
Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari bahan
nilon
l. Keringat bertambah
Pilihlah pakaian yang longgar dan tipis
Tingkatkan intake cairan
m. Konstipasi
Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet
Istirahat cukup
Senam
Membiasakan BAB teratur
BAB setelah ada dorongan
n. Kram pada kaki
Kurangi komsumsi susu (kandungan fosfor tinggi)
Berlatih dorsofleksi pada kaki
Gunakan penghangat
o. Mengidam
Jelaskan tentang bahaya makan yang tidak benar
Makan makanan yang bergizi
p. Perut kembung
Hindari makanan yang mengandung gas
Mengunyah makanan secara sempurna
Lakukan senam secara teratur
q. Pusing
Bangun secara perlahan dari posisi istirahat
Hindari berdiri terlalu lama
Hindari berbaring dalam posisi terlentang
r. Rasa mual/muntah-muntah
Hindari bau atau faktor-faktor penyebab
Makan biskuit kering atau roti bakar
Makan sedikit-sedikit tapi sering
Duduk tegak setiap kali selesai makan
Hindari makanan yang berminyak dan bumbu merangsang
Bangun tidur secara perlahan-lahan, hindari gerakan secara tibatiba
16. Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan antenatal yang pertama. Kunjungan
antenatal minimal 4 kali selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM III).
Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi,
mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.
Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :
��
Sampai dengan 28 mgg usia kehamilan, setiap 4 mgg
��
Antara 28-36 mgg usia kehamilan, setiap 2 mgg
�� a
ntara 36 mgg sampai kelahiran, setiap mgg
17. Pekerjaan
Seorang wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah
sangat tergantung pada jenis pekerjaannya, apakah lingkungan pekerjaan
mengancam kehamilan/tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental
yang diperlukan dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita yang bekerja
sebagai radiografer dianjurkan untuk meninggalkan pekerjaannya
beberapa bulan sebelum hamil.
18. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan
Kasus kegawatdaruratan obstetri adalah kasus obstetri yang apabila
tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus
ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin serta bayi baru lahir.
Empat penyebab utama kematian ibu ialah:
o
perdarahan
o
infeksi dan sepsis
o
hipertensi dan preeklamsi/eklamsia
o
persalinan macet (distosia)
Persalinan macet hanya terjadi pada saat persalinan berlangsung,
sedangkan ketiga penyebab lain dapat terjadi dalam kehamilan, persalinan,
dan dalam masa nifas. Berikut ini hanya akan dibahas mengenai tanda-tanda
bahaya atau kegawatdaruratan yang terjadi dalam kehamilan.
Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai dalam kehamilan muda antara
lain:
��
Perdarahan pervaginam
��
Hipertensi Gravidarum
��
Nyeri perut bagian bawah
Mengingat manifestasi klinik kasus gawat darurat obstetri berbeda-beda
dalam rentang yang cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu mudah
dilakukan, tergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya
analisis, serta pengalaman tenaga penolong.
Kesalahan atau pun keterlambatan dalam menentukan kasus dapat
berakibat fatal. Oleh karena itu, saat menerima kasus, haruslah dianggap
sebagai kasus gawat darurat atau setidaknya berpotensi menjadi gawat
darurat, sampai hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kasus tersebut bukan
gawat darurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar